Oleh: antoniusrc | 3 Juni 2008

Nasi Goreng Bakar Bertekanan

Saya tidak bermaksud promosi nasi goreng, tapi tadi malam saya dan teman saya, my girl Choo, pergi makan di tempat baru. Saya menemukannya di jalan Gejayan. Namanya adalah nasi goreng bakar bertekanan Mr Puencheng. Ternyata enak, namun sayang nasinya kurang banyak (menurut saya). Jusnya juga enak. Selidik punya selidik, ternyata nasi goreng itu adalah makanan franchaise yang berpusat di Semarang. Naah, mungkin Anda perlu mencoba sendiri, laris, enak, murah, tempatnya enak, di jalan Gejayan. Bahkan websitenya ada disini.


Tanggapan

  1. Teman??
    gak salah tuh…

  2. wakakaka diganti juga ternyata…..

  3. Saya dan keluarga punya pengalaman sgt buruk beberapa hari yang lalu pas malam takbiran tgl.30 Sep 2008 sekitar jam 8 malam dgn outlet Nasi Goreng Bakar Mr. Puencheng tepatnya di Jl. Laksda Adi Sucipto Km 7,4 Yogyakarta. Di seberangnya kalo ga salah sebuah showroom, sederetan dgn Mal Ambarukmo, kl terus menuju Solo. Kami sekeluarga mendapat perlakuan yang
    sangat tidak terpuji dan kasar dari seseorang yg tak punya etika (mgkn salah satu pemilik resto/rumah makan) yang mengusir kami sambil setengah mendorong kami keluar, sesaat sesudah
    kami selesai membayar dan hendak meninggalkan lokasi – bahkan orang tua yg sdh berumur pun jg ikut didorong2 keluar! WTF! hanya dikarenakan kami memberitahu ke mereka kalau di minuman2 (es campur + juice) yg kami pesan ditemukan bongkahan2 kecil Gabus (belakangan diketahui dari pelayan nya sendiri, kl gabus tsb berasal dr gabus penyimpan es). Kalo kami tau dari awal resto tsb spt itu, buat apa dari awal kami coba beritahu pelayan mereka secara diam2 krn coba respect thd pemilik resto dan agar pengunjung lain tidak panik krn case tsb. Itupun setelah info pertama kami tdk digubris oleh mereka, stlh 2x kami inform ke mrk, baru ditindaklanjuti permintaan kami utk mengganti minuman es campur nya dgn air teh saja (krn trauma). Kami jd trauma makan di rumh makan di luar kota, dan baru pertama kalinya kami alami
    perlakuan buruk dr sebuah resto. Sebelumnya kami jg sempat heran krn bon tdk boleh diminta
    kami, there must be something wrong with this resto? Bisa Anda bayangkan, kami sempat kaget
    ketika diusir, dimana seharusnya kami yg marah, malah pihak resto yg marah ke kami? mereka
    sengaja nunggu setelah pengunjung sepi dan setelah kami selesai membayar, dgn alasan kl
    resto mereka masih baru buka dan tidak ingin case ini sampai diketahui orang banyak. Tidak
    heran sebelumnya mereka sempat dimaki2 dan disumpahi oleh pengamen yg jg sempat diusir
    diawal oleh seorang lg dr pihak resto jg. Sungguh memalukan perbuatan salah seorang warga dr kota yg kami kira sopan2, telah menodai image positive yg ada. Mudah2an saja outlet resto tsb mendapat karma dan balasan nya yg setimpal.

    Buat Head Resto Mr. Puencheng mungkin bisa jadi bahan masukan untuk pemberian ijin permintaan franchise utk outlet2 baru di masa yang akan datang, supaya tidak merusak image Mr. Puencheng sendiri. Dan mudah2an saja hanya outlet yg ini saja yg bermasalah dengan sikap dan etika bisnisnya.

    Buat yg lain:
    Sebaiknya lebih berhati2 spy tidak mengalami hal yg sama spt yg dialami kami sekeluarga dan tidak gampang tergoda dengan penampilan luar sebuah resto. Ternyata tempat yg bagus dan kelihatan bersih, tidak lah menjamin kebersihan dan service yg baik dari pemilik resto.

    Semoga bisa jadi pembelajaran buat pemilik resto2 lainnya untuk tidak seenaknya

    memperlakukan pengunjung2nya.

    “YangMasihSangatKesalDenganPerlakuanOutletIni”

  4. buat “yangmasihsangatkesal”: waaa saya sampai tidak tau kalo ada cerita seperti itu… saya sangat prihatin dan kecewa… namun sekali lagi, saya tidak ada hubungannya sama mr. puencheng, dan yang saya tau, tempat nasi goreng itu (yg saya kunjungi) ada di jalan gejayan dan bukan di laksda adi sucipto km 7.4. Saya tidak tahu kalau mr puencheng ada di adi sucipto juga…

  5. Terima kasih P’ Antonie..
    Yeah saya bkn orang yogya. Saya tidak tahu apakah yg di gejayan itu sama dgn yg tempat tsb. Alamat itu saya dapat dari brosur yg mereka taruh di meja2 makannya. Kalau info dr website mereka, saya baca hanya 1 outlet per kecamatan. Mungkin memang baru buka yg di Laksda Adi Sucipto itu, karena memang tempatnya msh sangat baru, ruang didalam resto sptnya blm dipake, yg dipake adalah terasnya dengan meja2 makan warna merah yg msh sangat baru. Mungkin ada orang yogya yg tahu persis ada berapa outlet puencheng disana, seingat saya malam itu dia ada di pinggir jalan raya yg berada di seberang deretan mal ambarukmo, dan disebarang nya sptnya showroom mobil, yg kalo ga salah terus ke solo, dan belok ke kiri bisa ke arah magelang (borobudur).

  6. buat ygmasihsangatkesal… wah sptnya anda sangat berlebihan… lebih2 owner mr puencheng tdk memalukan anda didepan umum… tp anda ekspos di khalayak umum…ato jgn2 anda berniat kurang baek nih… waralaba tsb lg lumayan berkembang pendapatan awal sj lumayan… coz kita pernah ngobrol dg ownernya…
    So must go on sajalahhh….

    sukseslah buat ownernya…
    sakithati dan iri hati hanya merusak diri, ini nilai yg saya pedomani…. saling memaafkan adalah hal yg bijaksana….

  7. buat “yg masih sangat kesal”… saya sudah berbicara dengan mr puencheng, dan ternyata memang membuka cabang di laksda adi sucipto, dan ternyata berbeda manajemen, jadi yg membeli francahise beda, jadi saya memang tidak tahu kalo ada kejadian seperti itu di laksda adi sucipto, dan yang di jalan gejayan beres-beres aja.

  8. buat “YangMasihSangatKesal”…. teryata saudara hanya berani mefitnah aja, saya udah berbicara dgn ownernya, teryata kejadian itu tdk seperti yg saudara tulis diforum ini dan forum lainnya, owner dijalan laksda adisucipto orgnya baik dan sopan, nggak mungkin berbuat semacam itu, coba saudara chek aja, saya ada nomor hpnya.. … apa perlu ownernya bikin klarifikasi kejadian tsb dibawah payung hukum, jadi biar jelas ada tuntutan hukum yg dirugikan ???, pihak resto yg dituntut karena berbuat pengusiran secara kasar / fisik seperti mendorong2, atau saudara dituntut karena fitnah dan kejadiannya tidak seperti itu… KALAU BERANI NANTI SAYA KASIH TAU NOMOR HP DAN DATA LAINNYA???

  9. Sorry, saya hanya sebatas provokator aja…. soalnya nanti dibilang SARA lagi, btw….. perang ekonomi tidak sehat antara…. dengan …., kenapa sih masalah begitu jadi runyam, kalau nggak mau makan disitu yach udah… kalau dirugikan yah dituntut secara hukum…. biar tidak ada perang opini dan fitnah… ini negara hukum bro, kalau tidak mau diselesaikan baik2 yah dituntut aja…. gitu aja kok repot…

  10. he he , ada yg berani kasih komentar???? dari orang jawa ???? warga keturunan indocina ??? , atau warga lain…. ingat kita adalah satu suku, satu budaya, dan satu bahasa indonesia… disitu tidak ada perbedaan ras, golongan dan agama…. INI soal makanan dan bukan untuk fitnah segolongan orang dan budaya tertentu…

  11. hasil investigasi yg saya lakukan,yang saya tau ownernya hanya pasrah aja, mau dikatakan jelek, yg disyukuri, mau dikatakan baik ya disyukuri…. tetapi yg bersangkutan komitmen untuk melayani pembeli dengan baik, karena pembeli itu raja. menurut ownernya(pak haji)…. kejadian itu kalau boleh diceritakan … memang betul didalam pesanan minum, karena tidak kehati- hatian,di salah satu gelas pesanan untuk es campur ada potongan kecil serpihan gabus, itupun hanya satu gelas, dan jumlah serpihannya hanya satu biji, tetapi owner perintahkan untuk mengganti semua gelas minuman yang dipesan dengan minuman yang baru,diawali dengan permintaan maaf dan disampaikan pengantian minuman tersebut dengan ramah dan sopan… meskipun ibu tua(maaf wni keturunan menjawab dan bilang berkali- kali kalau pelyanan ingin membunuhnya dengan minuman yg disajikan….tetapi tidak digubris sedikitpun kata-kata tsb… sampai semua hidangan sudah sajikan, masih saja memberi komentar dan kata-kata yang tidak sepantasnya,owner mengambil sikap untuk diam, sikap diam di ambil karena owner menyadari bahwa sudah melakukan untuk melayani pembeli dgn baik dan memperbaiki kesalahan yg dilakukan. Tetapi dengan sikap owner yang tabah tsb, dan tidak melayani kata – kata tidak semestinya tsb, mengundang simpatik dari pembeli lain (warga pribumi/org jawa) yang merasa terganggu dengan complain dan kata2 makian kepelayan. Pengunjung tersebut yg mengusir . Bukan dari pihak resto. Tidak benar ada perlakuan atau sikap kasar secara fisik / dorongan dalam kejadian tersebut. Tidak benar juga pemilik resto/owner yang mengusir pembeli dengan kasar. Kalau memang ada perlakuan kasar secara fisik, bersedia dituntut secara hukum, (dengan nada pasrah owner ini bicara) Apapun bentuknya setiap kesalahan atau service yg tidak baik ke pembeli akan diperbaiki.
    Mengenai pengamen yg ditegur ,penjelaskannya= bahwa pengamen yang datang pada waktu itu jumlahnya ada 8 orang , mohon maaf sebelumnya bahwa mereka (WARIA) pada waktu mengamen bergerombol mengelilingi salah satu meja pembeli, pembeli sedang menunggu pesanan yg belum disajikan berjumlah 3 orang , 2 orang wanita 1 orang laki-laki, salah satu dari wanita tersebut melaporkan kepada owner sikap risih dan takut terhadap sikap kelompok pengamen tsb yg mengelilingi mejanya, dengan ramah owner mencoba menegur sekelompok pengamen tersebut, tanpa kata-kata kasar mencoba mengingatkan bahwa sikap mereka membuat takut pembeli yg ada disitu. Mereka mau meninggalkan resto sambil mencaci maki dengan kata-kata yg tidak pantas. Sikap owner hanya sebatas menegur dan mencoba merespon dari ketakutan yg disampaikan pembeli, apakah salah tindakan owner yg menegur sekelompok pengamen tsb yg dgn keberadaan mereka membuat rasa takut, padahal teguran yg owner sampaikan sopan dan ramah ??? , meskipun balasan yg diterima rasa marah dan caci maki yg dilontarkan dari sekelompok pengamen tsb. Intinya menurut versi ownernya .. bahwa kejadian itu bukan owner yg mengusir tetapi pembeli lain yg merasa risih dan emosi melihat complain secara agresif sedang pelayan sdh mencoba melayani semampunya, pengamen yg ditegur marah2 berbicara kotor dan bukan diusir, itupun hanya ditegur karena membuat takut pembeli yg disitu… GITU… kalau secara pribadi saya melihat dari sisi persaingan bisnis aja… mungkin kalau ownernya seperti saya, maaf (saya warga keturunan) pasti tidak pernah complain semacam itu ada diforum ini. Tetapi saya tetap netral saya tetap masih saling menghargai, mencoba untuk memperbaiki situasi supaya tetap kondusif sampai pemilu nanti.. ini kota yogjaku yg tercinta…

  12. ok, bagi semua saja yang sudah berkomentar, saya cuma mengucapkan terimakasih karena sudah memberi komentar di blog saya. Saya jelas bukan owner dan bahkan ga ada hub nya dgn rumah makan ini. Dan saya baru saja makan disana lagi… hahahahhaha, enak

  13. @ JOE NANTA & Rio Avanza :
    Saya tidak tahu, apakah Anda benar2 tidak ada hubungannya dgn outlet tsb, atau Anda adalah orang yg sama, atau malah Anda adalah pemilik outlet tsb?

    But whoever you are, tujuan saya menulis comment ini sekedar sharing info ke sesama spy tdk perlu ada yg mengalami kejadian buruk tsb lg, sekaligus bisa jadi pembelajaran outlet tsb spy bisa lebih menghargai visitor (customer) nya. Kalau “andai” Anda adalah “orang yg sama yg melakukan perbuatan tidak menyenangkan tsb” dan sekaligus pemilik outlet, seharusnya bisa belajar dari resto2 (besar) lainnya dalam menyikapi dan menanggapi complaint customer nya dan kalau salah yah mengaku salah, dan berusaha memperbaikinya. Tidak usah khawatir berlebihan kalau omzet akan turun dengan complaint/suara pembaca. Seharusnya “berani mengakui kesalahan yg sudah diperbuat”, tidak perlu dgn cara membuat “fakta fiktif” dan “pemutar-balikan fakta” hanya untuk menutupi kesalahan, justru akan membuat masyarakat akan menaruh menghargai tsb. Saya yakin masyarakat yg bisa mengakses internet ini minimal adalah orang yg educated yg bisa menilai mana yg benar dan yg salah.

    Okay lah, berhubung ini adalah blog orang lain, saya hanya share comment mengenai pengalaman pribadi (true story) saya sehubungan dengan outlet yg bermasalah dgn attitude tsb.

    Dan, tidak etis kalau Anda ribut2 di blog orang lain (pribadi). Just give a bit respect to Mr. Antonius, okay.

    @ Pak Antonius: Terima kasih atas space commentnya. Maaf kalau blog Bapak jadi dipenuhi comment2 seperti ini.

    “People who want to be succeed has to learn to admit their mistakes, and try not to do the same mistake again in the future, for their own sake.”

    Thanks

  14. ok, terimakasih juga, sama-sama

  15. Wah…blognya seru sekali! Saya tinggal di Bandung, dan mungkin baru 3 bulanan ini nasi goreng bakar Mr. Puencheng hadir di Jalan Emong.
    Saya mau berbagi pengalaman pertama saya makan nasi goreng bakar Mr. Puencheng.
    Hmm rasanya enak, unik, gak berminyak dan gak lengket. Harganya juga murah, sangat masuk akal, standar lah, sama kok dengan nasi goreng pinggir jalan, hanya porsinya saja yang lebih sedikit, tapi untuk saya porsinya sangat pas, sayang juga kan kalau tidak habis?
    Pertama kali nyoba, saya sempat tebak-tebakan sama teman saya, maksudnya “bakar bertekanan” itu bagaimana ya? Tebakannya gak ada yang bener, ternyata nasi gorengnya di las! Wah…gimana rasanya ya? Kesimpulannya: kering, gak berminyak, dan gak eneg. Sambal dan acarnya juga rasanya unik, dan sepertinya mereka memang diciptakan untuk bersama.
    Saya tidak tahu di cabang yang lain, tapi disitu saya mendapat perlakuan yang baik. Pelayannya baik, dan cepat. Saya juga mengajak adik saya yang awalnya tidak percaya dengan cara memasak nasi bakar tersebut.

  16. Wahhhh…. saya jadi pengen nyoba nih….
    di sby barusan buka nih…. hmmm…..
    apa nih yang recommended ??

    @yang diatas2:
    Hmm….
    gimana yah ? susah lho… walaupun sdr Rio dah tanya owner… but still qta g tau juga kan kejadian aslinya… qta g tau apakah YMSK melebih2kan atau tidak…. jadi susah…. g penting lah….
    yang saya bingung itu koq… di comment nya Rio menyinggung masalah SARA yah ? padahal YMSK kaga nyinggung ttg hal itu deh…. paling cuman bilang “p’haji di kasir”… emang SARA yah ? saya rasa tidak… and tidak perlu sampe marah2 gitu…
    sabar dong ngga enak rusuh diblog orang….
    @Pak Antonie :
    Sorry yah.. jadi ikutan ngejunk disini….
    abis saya bingung nih… ama komen2 sebelumnya..

  17. menurut saya saudara “rio avanza”terlalu banyak omong dan cocok jadi provokator senior…..

  18. Parah euy. Itu low kolesterol sihhhhh, TAPI kena kanker langsung!Mohon maaf sebelumnya, bukan saya bermaksud menjelek-jelekkan. Tapi mari kita telaah dengan bijak. Baca dulu tuh kenapa sebenernya makanan bakar bakar selalu disebut sebagai pemicu kanker nomer 1. Nasi goreng itu biasanya menggunakan MSG / vetsin, nah kalo di tembak api secara langsung gitu, rantai-nya pecah menjadi radikal bebas. ITU adalah pemicu kanker nomer SATU alias WAHID. Kalo mau cepetan mati, boleh lah cicip tuh nasi goreng bakar. Ah ada-ada aja, mau makan enak tapi bayarannya nyawa. Amit-amit dah.


Tinggalkan Balasan ke YMSK Batalkan balasan

Kategori